Pernah ga sih, lo panik, karena tau lo kurang berusaha tapi juga tau udah ga bisa ngapa-ngapain lagi?
Kalo pernah, ya alhamdulillah sama, gue juga sering malah. Lol.
Ada masa-masa dimana gue panik setengah mati, bukan takut karena gue ga akan mendapat kesempatan, tapi takut karena gue sadar, gue belom berusaha sekeras itu. Ada masa-masa di mana gue panik yang berhubungan dengan kerjaan, karena gue tau gue masih bisa melakukan lebih, kalo aja keadaannya berbeda. Tapi kadang, gue ga bisa melawan keadaan. Because that's how it's supposed to be. Itu ada konsekuensi dari pilihan yang gue ambil sebelumnya.
Sebagai sarjana yang cakap, berwawasan... ngga deng itu mah jargon Teknik Industri ITB. Sebagai fresh graduate, pasti tau lah ya paniknya nyari kerja kayak gimana. Semangat menggebu-gebu di awal, mulai panik di tengah-tengah. Ternyata nyari kerja susah komandan. Kebetulan ini pengalaman pertama gue nyari kerja, karena kemarin abis lulus S1 gue ga langsung nyari kerja dan satu dan lain hal, jadilah gue juga ga pernah merasakan diwawancara.
Balik ke Jakarta, gue tau gue harus fokus nyari kerja. I have no time to spare anymore, and I have no space to run to anyway. This is life now. Ini yang harus gue hadapin ke depannya, dan sungguh, emang ya makin kesini tuh hidup makin ribet aja. Makin banyak pilihan yang harus lo ambil. Makin banyak konsekuensi yang harus lo hadapin.
Tapi di satu sisi juga, gue kayak diingetin, everything happened for a reason.
Beneran deh. Kesini-kesini, gue kayak amazed sendiri hidup gue ada di titik ini, setelah mengingat whirlwind yang terjadi setahun belakangan, dan gue sadar, ya semua itu emang untuk menyiapkan gue untuk sampai di titik seperti ini. Hal yang gue kutuk-kutuk kemarin, somehow, adalah sesuatu yang bikin mungkin semuanya terjadi. Funny, isn't it? Of course, gue percaya kalo misalnya semua yang kemaren itu ga terjadi, ya mungkin hidup gue juga udah diarahkan kemana yang insya Allah sama baiknya, tapi ya itu, funny that I feel so content with my life now. Not that content, but it's just finally everything slowly falls into its place now.
Dan yang juga mengingatkan lagi, Allah itu baik banget ya masya Allah bingung deh.
Pernah ga sih, lo sampe malu berdoa minta sesuatu karena lo sendiri juga ga melakukan apa-apa supaya keinginan lo tercapai? Gue sering juga. Wkwkwk. Abis ya masa cuma modal doa doang, usaha nggak. Gue mah malu duluan, mending nggak usah minta. Hahaha. Tapi the moment lo mulai berusaha semaksimal mungkin, and when you know you've done your best, there's nothing you can do anymore selain minta dibantu sama Yang Di Atas. Kalo kata pacar gue, itulah space space untuk meletakkan pengharapan ketika usaha lo emang udah selesai (but anyway gue ga yakin dia beneran ngomong gini, entar gue baca lagi deh chatnya, tapi kayaknya sih bener ya ada kata spacenya).
Anyway, gue masih merasa lost, masih merasa banyak di rencana dan hidup gue yang masih ga jelas, tapi ya itu, do something about it until you can't do anything anymore, and leave it to universe to help you. Just, everything happened for a reason. Sometimes you may get disappointed, but remember, not everything you want is good for you. Or in short, Al-Baqarah 216 :)
Until later!