Bits of me here and there.

Friday 25 December 2015

I Miss You

Merry Christmas, everyone!

I woke up this morning dreaming about someone I used to be close with, and suddenly I feel the urge to look back all those memories.
And then the wave of past hits me.

"Gimana hari ini?"
is one of the messages I got years ago.
It looked so normal to ask how was your day. It was good, instead of looking at your Path timeline. Someone cares. Someone actually wanted to listen how was your day going, what have you done, where have you been, how was your mood that day.
I think it was privilege.
And then,
you grew apart. You stopped texting each other. You stopped seeing each other. And, you stopped caring.
Maybe that's normal. You both met someone else. It's not that I hate it. It's normal.
But sometimes, I wish few of those who left away, stayed.
Thursday 17 September 2015

Diving Log: USAT Liberty Shipwrecked, Tulamben, Bali (Photostream)

Yes, I came back.
Yes, I had better camera.
Yes, I got my license.
Yes, it was AMAZING.





















Thursday 10 September 2015

Travelling Journal: Nusa Penida

Hello hello!

Kemaren gue baru pulang dari liburan terakhir di tahun ini (amin, plis pengen kerja aja sekarang secepatnya). Liburannya cukup... how should I put it? Full of uncertainty sih. Jadi aslinya agenda liburan ini adalah diving di Nusa Penida selama 3 hari 2 malam, tapi BATAL dong. BATAL. Dikasih tau batal H-2. Anjir gondok. I'm still disappointed until this day, meskipun agak bersyukur juga. Kecewa karena dipenuhi oleh ketidakpastian, such an unprofessional behaviour, tapi bersyukur karena ternyata kabarnya arusnya Nusa Penida itu kuat banget. Bisa ilang kali w. Nanti-nanti lagi ajalah kalau gitu ke Nusa Penida.
Tapi tiketnya udah kebeli, jadi gimana dong? Udah gitu lama lagi, berangkat hari Rabu, pulang hari Minggu. Akhirnya snap snap, hari Rabu alias pertama gue habiskan jalan-jalan di Seminyak dan ke Ubud, lalu hari kedua ke Tulamben supaya ga sedih-sedih amat batal diving. Lalu weekendnya kemana? Ini sebenernya pertanyaan besar gue dari sebelom pergi. Bali udah habis. Gue selalu terbagi antara 2 pilihan, Nusa Penida, atau Gili Trawangan ya? Nusa Lembongan dan Ceningan ga masuk karena gue udah kesana setahun yang lalu. Semua orang yang gue tanya tidak memberikan saran yang membantu, even supir selama di Bali dan mas mas hotel yang bantuin ngangkat koper ke kamar, jadi setelah mempertimbangkan biaya dan waktu, akhirnya diputuskanlah gue (dan sepupu, ya masa sendirian) berangkat ke Nusa Penida saja.
Berangkat ke Nusa Penida yang paling gampang ya lewat Sanur ya. Ada banyak penyedia jasa penyebrangan disitu. Eh tapi, kalo udah sampe Sanur, ternyata lebih banyak penyedia kapal kalo lo belok ke sebelah kanan, bukan ke sebelah kiri. Gue baru tau itu setelah pulang. Kalo sebelah kiri cuma ada satu agen kapal, bukannya jelek sih, tapi it's nice to know that you have other choices. 
Perjalanan ke Nusa Penida sekitar 45 menit dari Sanur. Seperti di pulau Nusa lainnya, ga ada kendaraan umum disini. Jadi gitu sampe di pelabuhan, lo akan disambut dengan penyewaan motor, which you must take. Tapi gini, ada culas culasnya juga. Mereka bakal nawarin 100 ribu dengan embel-embel udah diisi bensin 2 liter, WHICH IS A LIE. Tapi kalo ditawar ga mau. Jadi saran gue, mending suruh mereka buka tangki bensinnya di depan muka, lalu cek beneran sebanyak apa itu bensin, gampang lah ya pake batang kayu. Tapi ini agak risky karena ga gampang dapet sewaan motor, lo ga bisa sok jual mahal lalu pergi. Jadi yah, baek baeknya aja lah gimana.
Keluar dari pelabuhan.... Wait. Pastikan dulu lo turun di pelabuhan mana. Ada 2 pelabuhan disini, Toyapakeh dan Sampalan. Kalo lo turun di Sampalan, selamat. Anda beruntung. Itu udah di pusat teramai Nusa Penida, dan ada beberapa penginapan di sekitar situ. Kemaren temen sepupu gue menyarankan penginapan Ibu Sri, bener-bener deket dari pelabuhan itu, pasti keliatan. But, kemaren gue turun di Toyapakeh. Menurut gue, begitu sampe, kecuali lo mau one day trip ya, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mencari penginapan. Kalo lo turun di Toyapakeh, gitu sampe di jalanan besar, BELOK KIRI. Seriously. Gue dan sepupu gue emang jiwanya sotoy, keluar keluar, maen belok kanan aja. Emang sempet nanya sih sama orang sekitar, mau cari penginapan ke arah mana, eh malah disuruh terus terus aja. Lah aing nyampenya di gunung????????? Udah gitu, udah nyasar dulu baru gue berinisiatif buka Google Maps. Yah. Telat pisun. Gitu buka Google Maps, fix banget kita emang di tengah-tengah hutan.
Oke maaf sampe sini ga ada foto sama sekali, waktu itu gue belom ada niat motret.
Akhirnya kita puter balik, tak lupa beli bensin dulu di tengah jalan. Berkendara sekitar 30 menit, akhirnya kita sampe di daerah Sampalan, dan muter muter dulu nyari hotel. In the end, gue memutuskan nginep di Nusa Garden Bungalow (ada di Google Maps). Sebenernya ga ada yang spesial dari tempat ini, tapi karena udah capek nyari, yaudahlah peduli amat. Setelah beres-beres, nyiapin perbekalan, ganti kostum OOTD (ini serius), nelpon nyokap untuk majuin tiket pulang (iya, akhirnya gue pulang hari Sabtu), akhirnya kita berangkat. Anyway, penginapan ini nyediain peta Nusa Penida, jadi diminta aja.
Here's the thing:
Nusa Penida itu BESAR. Jauh lebih besar dari Lembongan atau Ceningan, atau even kedua pulau itu digabungin jadi satu. Dan objek wisatanya literally terpencar di semua sisi pulau, mostly di bagian selatan. Dan kita ada di bagian utara. So we're basically doomed. Sebelumnya gue dan sepupu gue menentukan, kita mau ke Pantai Atuh dan Broken Beach, dan anything in between yang bisa ditemukan. Pantai Atuh ada di bagian timur, dan Broken Beach ada di bagian barat. Jadi satu-satunya cara bisa ke semua tempat adalah dengan LITERALLY mengelilingi pulau itu.
Sebelum berangkat, tak lupa isi bensin dulu sampe full. Karena ini penting banget. Cuma ada satu pom bensin di pulau ini dan gitu mulai perjalanan, gue ga melihat satupun kios kios penjual bensin eceran. Menit-menit pertama perjalanan, kita masih excited. Kalo lo memulai perjalanan dengan ke arah timur ada jalan yang lumayan bagus lah kalo lo mau ambil foto ala-ala.



Disini cuma berhenti beberapa menit buat foto lucu, kemudian kita melanjutkan perjalanan. Oke, sebelom gue lanjutkan, penting untuk mengetahui beberapa hal:
1. Kita belom makan siang
2. Kita nggak bawa air minum
3. Itu jam setengah 12 siang
4. Kita pake sendal jepit
Perjalanan ke Pantai Atuh dari tempat kita foto-foto tadi ada sekitar 1 jam. Well, thanks to mahasiswa KKN UNUD, ada penunjuk jalan menuju Pantai Atuh yang cukup membantu. Ga akan ilang lah kalau mata lo cukup awas memperhatikan petunjuk jalan yang ada. Setelah 1 jam terlempar-lempar di belakang jok motor, here's the thing.... JALANANNYA GA MANUSIAWI. Sungguh. Sumpah. Ini gue ga melebih-lebihkan. Ada beberapa kali gue harus turun dari motor dan jalan kaki. Dan setelah sampai......... GILA. Lo harus jalan kaki lagi dengan jarak yang cukup jauh. Ini adalah keputusan yang paling menyedihkan yang pernah gue ambil: kita ga jadi ke Pantai Atuh. Padahal udah sampe. Padahal udah keliatan lautnya. Padahal udah parkir. Tapi mempertimbangkan 4 poin yang gue sebutkan sebelumnya, sungguh gak feasible untuk memaksakan diri ke Pantai Atuh kalau lo masih pengen melanjutkan perjalanan ke Broken Beach. Jadi dengan hati sedih dan pantat panas, akhirnya kami meninggalkan Pantai Atuh.
Karena kita udah keburu sampai di bagian selatan, akhirnya perjalanan diputuskan dilanjutkan dengan menyusuri bagian selatan pulau saja, instead of balik ke utara dulu. But here's the good thing, tanpa disangka-sangka, kita melewati salah satu destinasi yang diinginkan oleh sepupu gue, yakni Bukit Teletubbies! (once again, ada penunjuk jalannya, thanks to mahasiswa KKN)
Sebenernya dibilang Bukit Teletubbies agak overrated yah, karena lagi musim kemarau jadi rumputnya coklat semua, but I bet it would be good if the grass was green.





This was kinda blessing in disguise... but not really.... because we still had 90 minutes to go until Broken Beach. Well long story short, setelah kepanasan di motor sekitar 1,5 jam, berkilo kilo meter jalanan yang tidak rata, bensin yang mulai menipis, akhirnya kita sampai di Broken Beach. By this time, muka kita udah sepet abis, udah ga ada mirip miripnya sama sebelom berangkat, pengen cepet sampe aja.



My biggest disappointment here: gue kira bisa turun ke bawah. Taunya... ya Allah ya Rabb berdiri di pinggirnya aja takut jatoh ketiup angin. Soalnya somehow gue pernah liat foto dengan angle dari bawah, apakah itu hanya ilusi semata yah... Intinya dari pinggir sampe ke bawah tuh tinggi banget, ngalah ngalahin tingginya patung Pancoran, jadi hati-hati. Seriously. Kalo udah jatoh yaudah mati lah lo literally. Dan ini tempat sepi banget. BANGET. Sepanjang perjalanan gue pikir karena ini salah satu main attraction, mungkin ada lah yang buka warung, jual minum atau makanan (karena gue belom makan siang), ternyata pas gue sampe sana ternyata 10 orang pun gak sampe?!?! Ya ampun ga ngerti lagi ini pulau sedih banget,
Anyway, kalo kalian suka liat Instagram IndoTravellers, pasti pernah denger Angel's Billabong, semacam... how to put it yah.... kolam renang alami? Jadi ini semacam cekungan yang terbentuk di antara tebing gitu, dan ga constantly kena ombak, kecuali kalo ombanknya gede banget. Terlihat bagus yah... tapi turun kesitu perlu perjuangan tinggi. Kirain tempatnya mudah dicapai, ada tangga buatan gitu, ternyata ya ampun musti merayap tebing karang yang TAJEM BANGET. Banget. Gue dan sepupu gue harus simulasi dulu untuk akhirnya bisa turun ke bawah....





We didn't do the famous pose karena takut tenggelam dan ga mau sebasah itu... and anyway I got slapped (yes, slapped) by the sudden waves jadi langsung naik karena ketakutan bakal kesembur ombak lagi.
Karena takut kenapa-napa di jalan, kami memutuskan harus udah sampai di hotel lagi sebelum matahari tenggelam, yang sayangnya pas jalan pulang kita malah ngelewatin sunset spot tapi karena udah terlalu capek dan masih kesorean, capek nunggu, akhirnya kita langsung balik aja, YANG MANA JALAN BALIK PULANG CUMA 40 MENIT. Bayangkan 3 jam sebelumnya yang kita habiskan demi muter muter pulau ini.
Jam 6 sore teng akhirnya sampe di hotel, mandi dan makan, sumpah itu salah satu nasi goreng terenak yang pernah gue rasakan. Dan tidur tercepat gue dalam tahun ini. Anyway, jangan kesiangan bangun karena kapal pulang maksimal cuma sampe jam 11 dan selanjutnya baru jam 4 sore lagi.
Overall.... ONCE IS ENOUGH I AM NOT COMING BACK.

TL;DR
1. Based on experience, kayaknya lebih baik kesini one day trip aja, naik kapal jam 7, straight to Broken Beach, lalu pulang lagi. Ga ada penginapan mewah disini kayak Le Pirates di Nusa Ceningan, dan malem-malem itu completely sepi, pantainya juga bukan pantai pasir yang bisa ditongkrongin kayak Nusa Lembongan.
2. Jangan lupa sunblock DAN after sunblocknya, such as aloe vera gel.
3. Cuma ada satu ATM di pulau ini, yakni ATM BRI, jadi siapin cash yang cukup untuk PP kapal dan penginapan kalau mau nginep.
4. Karena sinyal disana sulit selama perjalanan membelah pulau, ada baiknya sebelum berangkat kalian nyalain GPS, kalo udah dapet jalannya, matiin mobile data (jangan airplane mode). Saves you a lot of battery power.
... I used to have much of recommendations but I forget, so feel free to ask!
Tuesday 11 August 2015

Life Happens: 03.05 am

Have you ever feel like... so empty?
I bet you have.
It's like, you know who you are, you perfectly know, but deep down inside you know you can't be that one for the sake of yourself.
Ok, cut the crap about "be yourself" thing because I perfectly know.
It's just.... I can't or I won't survive.
Tuesday 30 June 2015

Short Story: Dear Future Husband

(copied from my AskFM)

Dear future husband,

I don't actually know who you are now. I basically have no idea, we may be friends right now, or maybe we have crossed path in the past, or maybe you are still in the future and I haven't met you yet (but seriously I hope we have known each other by now because I'm not fond of the idea knowing someone else again), but wherever you are, I hope we are fighting in our way for a good future.

Probably I will question yourself why on earth you will fall for someone like me, and by that I really mean it. So please avoid answer because of my appearance, because seriously, that will be a major turn off. I want to be loved because of my personality, because appearance doesn't make you stay. I don't use make up daily and my fashion taste is average so seriously, you may want a better reason rather that how I look.

You know, there are people who are always searching for the best one. I don't. I search for those who can accept me the way I am. And may I remind you this, it's hard. So if maybe one day you feel like there's someone better than you in my surroundings, please don't be insecure. If I feel you are enough, then I mean it, I'm staying. Time matters to me. If we've been through things together for long time, why should I risk it for someone I don't probably know as much as I know you? I don't always want the best, I want what I need. And I really hope you feel the same way too.

And since you are marrying the only child of my parents, please understand if in the future, our child will be hijacked a lot by their grandparents. Hehe. And may I also remind you this, I'm not really the warmest person when it comes to children owing to have no siblings to grow up with. It's not like I hate children, seriously, but I simply don't know how to interact with them. If you are better than me in this field, I'm eager to learn. But if you're not... may God bless our child with extra skill of socializing.

I'm an avid traveler. Or explorer. I'd rather call myself explorer though. So please please please, don't be a lazy person. Exploring is fun. If one day I kinda force you into diving, well, please be prepared. And by the way do you know that what you see in the land is fewer that what you could see underwater? Ha.

I have a lot of friends. And I'm going to introduce you to every one of them, because it's really important for me to have both of you get along since you're going to see each other a lot in the future.

And finally -- though I still have much to say -- I have been living almost 21 years on my own. So please, don't march into my life and start organizing my life. It's not I avoid changes, or even against it, it's fine to advise me to change IF we agree it's better for my life, your life, and our life. But if you ask me to change a thing just for the sake of yourself, I hope you have known where the exit door is.

I'm running out of space here. So yeah, I'll see you soon!

Love,
yours faithfully
Saturday 20 June 2015

Diving Log: USAT Liberty Shipwrecked, Tulamben, Bali

*****
Disclaimer:
1. Gue baru beberapa kali nulis jurnal travelling sebelum ini. Jadi, don't expect something really informative because I write for myself (well, it's good if it can be helpful for you too).
2. I write in bilingual (bilingual bapakmu, Van). Gue kalo nulis nyampur-nyampur antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dan gue belum mau repot-repot memiringkan kalimat dalam bahasa Inggris, so yeah, good luck with that.
3. I don't do backpacking much, jadi ini bukan tulisan low budget yang mungkin kalian biasa temukan, but I'm trying to give you every informations I could remember, including price. And I don't do narrative story about the place, because I probably won't remember, or else, I don't know, here's some reading materials for you below.

Reading material about Tulamben:

*****
Hello bello! Selamat puasa semuanya! Semoga puasanya berkah dan lancar hingga hari terakhir (jangan kayak gue yang baru hari kedua udah ambyar).
Ini pertama kalinya gue nulis diving journal karena basically disini juga gue pertama kali diving heuheuheu so this place deserves a special post.
Diving di Tulamben ini sesungguhnya sama sekali tidak direncanakan, ya gimana mau direncanakan wong dapet license aja belom, kepikiran aja ngga, namun tiba-tiba seorang teman menyeret kesini dan turned out it was one of the best experience in my life.
Tulamben sendiri lokasinya sekitar 3 jam dari Bali, jadi sebaiknya berangkat pagi-pagi lah dari Kuta, sekitar jam 7 pagi gitu. Saking lamanya, dari ketiduran sampe kebangun sampe ketiduran lagi, tetep juga belom sampe-sampe. Kudos to our driver tho.
Akhirnya sekitar jam 10 pagi kita sampe di Tulamben, tepatnya di Puri Madha, because kita akan menggunakan jasa dari dive center ini. Kenapa dive center ini, nggak tau juga, mungkin karena ada linknya kesini, tapi so far dive center ini tidak mengecewakan kok, udah gitu dengan baiknya mau menerima kita-kita yang belom licensed ini hahaha (sebenernya ga boleh loh kalo belom licensed, jadi kayaknya lumayan untung juga).
Diving spot paling terkenal disini adalah reruntuhan kapal USS Liberty (lupa karamnya tahun berapa, kalo ga salah dari tahun 60an deh), and let me tell you, it was EPIC. The wreck was HUGEEEEEE. And the fishes were also HUGE, I mean, they were gigantic. Probably the foods around were good (I mean the planktons) but seriously they were kinda abnormal.













Tulamben sendiri merupakan shore dive, jadi harganya cukup murah karena ga perlu nyewa kapal hehehehe. Visnya cukup baik, meskipun susah diperkirakan berapa meter (hei I'm not that expert), and btw gue ketemu hiu disana! Padahal masih di pinggir, mungkin kedalaman 5-6 meter, tapi tiba-tiba ada hiu kecil melintas. This must have been a sign.
Spot kedua adalah Sea/Coral Garden (gatau sumpah namanya apa). Jaraknya sekitar hmmm... mungkin 100 m dari USS Liberty, jadi kita diangkut pake pick up dulu kesana, baru descend di shore juga. Tempat ini cukup unik karena banyak reruntuhan reruntuhan aneh gitu, ya ada patung Budha lah, patung Dewi Kwan Im lah, ada juga entah sangkar sangkar gitu. Lumayan banyak schooling disini, karena lebih lapang mungkin yak.









Please do note this was my first try on diving, I didn't even understand a single thing about buoyancy, heck I didn't even remember doing any inflate or deflate (but hey I'm getting better!). And also, we came here on bad weather, so I bet it's better when you come when the sun shines through the water.
Tempat ini membuat gue jatuh cinta dengan diving, so yeah, definitely gonna come back the moment I have the chance. Until later!