Bits of me here and there.

Wednesday, 18 May 2011

Long Thought


Ah-ne-way, selamat yang diterima SNMPTN undangan!
Selamat kepada kalian semua yang sukses bikin gue lemes, terutama Dhika. Emang kampret ya pengumuman dimajuin kayak gini.

Yah well, gue emang literally lemes kemaren. Kelemesan gue dimulai dari tanggal 16 malem kemaren, ketika seorang junior gue tiba-tiba ganti dp BBM yang bilang kalau pengumuman SNMPTN undangan dimajuin jadi tanggal 17 jam 7 malem. Emang jahat. Dan kemaren, tanggal 17, waktu gue lagi asik-asiknya nyasar di PvJ around 5 pm, ada yang udah tau hasil pengumuman mereka. Lemes, literally. Well, yah, finally jam 7 lewat, someone just BBMed me saying "Alhamdulillah" dan selesailah sudah segala kelemesan gue. Welcome to the jungle, buddy :)
Oh iya, somehow, banyak pro kontra masalah SNMPTN undangan ini, as you have known. Beberapa menit yang lalu gue lagi ngubek-ngubek Facebook dan somehow menemukan status kayak gini dari seorang senior gue :

Dulu institut terbaik negeri ini menerima putra-putri bangsa yang belajar keras dengan ilmu, usaha, dan bakat mereka, institut ini menerima juga mereka yang belajar dengan memakai duit mereka... Sekarang institut ini menerima orang-orang yang tidak belajar, hanya mengandalkan nilai semu dan tentu saja duit... Suatu saat nanti gajah itu akan menangis...
Hum. Gue bacanya jadi mengalami dilema.
Ambil contoh, orang yang beberapa hari lalu gue post di blog ini, Dhika. Alhamdulillah, dia keterima FTMD ITB lewat SNMPTN undangan. Tapi gue tau, bener-bener tau, seberapa besar usaha dia, bahkan dari kelas 2. Gue tau, dia belajar kayak gimana, mati-matian. Dia lulus di SNMPTN undangan ini, iya, tapi gak cuma sebatas mengandalkan nilai semu dan uang.
Tapi di sisi lain, gue sendiri sebenernya sedikit merasa seperti itu.
Come on, itu nilai lo selama sekolah, bukan hasil lo yang bener-bener murni tes. Apalagi yang pada ikut USM ITB pasti tau, betapa berbedanya soal-soalnya, bahkan sama soal SNMPTN. Kenapa? Karena itu soal-soal yang pake logika. ITB bukan cuma mencari mereka yang pintar karena rajin. Tapi kalau kayak gini, gimana kalo mereka yang sebenernya pintar, tapi yaa, katakan aja rada males pas sekolah, mau keterima di tempat mereka seharusnya? Sama soal SNMPTN aja beda gitu, apalagi mengandalkan nilai sekolah?

Well, cuma mengeluarkan isi pikiran. Seriously, no offense. Gue ikut berbahagia untuk yang keterima kok. Selamat datang di dalam dunia perkuliahan, yang mungkin bisa bikin kalian nangis-nangis minta balik ke SMA.
Balik ke masalah atas, mungkin ini namanya keseimbangan. Yin and yang.

Related Post:

  • Kaleidoskop 2013 Astaga sudah setahun ga ngepost. Maafkan aku kawan-kawan. Jadi setahun kemarin itu ya... Hmmm. Melewati masa-masa paling sulit jadi mahasiswa selama kuliah. Terjebak gontok-gont… Read More
  • Kaleidoskop 2012 31 Desember 2012 7:29 PM. My 2012? I don't know how to say it... Well, such a rollercoaster year. Highlight of this year? I saw Dream Theater. I had brokenhearts. I left by som… Read More
  • Living LifeSo, it's been more than a month without a new post, huh? Udah lama banget ya ga ngepost. Sebenernya cuma sebulan sih, dikalibrasi dalam setahun juga itu cuma seperduabelasnya, tap… Read More
Be First to Post Comment !
Post a Comment